Gambar Sampul Bahasa Inggris · Unit 7 Pendidikan Nasional
Bahasa Inggris · Unit 7 Pendidikan Nasional
Tri Retno Murniasih, S.Pd. Drs. Sunardi, M.Pd.

24/08/2021 14:36:01

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

A.

Memberi Komentar Tentang Isi Pidato/

Ceramah/Khotbah

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

1.

menemukan hal penting dalam pidato yang didengar

2.

menyimpulkan pesan pidato yang didengar

3.

memberi komentar tentang isi pidato/ceramah/ khotbah yang diengar berdasarkan

kesimpulan yang telah disusun.

Unit

7

Pendidikan Nasional

146

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

Pidato, ceramah, atau khotbah tentu sering kamu ikuti. Meskipun pada

dasarnya sama, kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan dalam situasi yang

berbeda-beda. Pidato biasanya dilaksanakan dalam situasi formal atau resmi.

Ceramah diselenggarakan dalam acara resmi dapt juga semi resmi baik yang

berhubungan dengan acara keagamaan maupun acara umum lainnya.

Sedangkan khotbah dilaksanakan dalam acara keagamaan dengan

mengikuti tata cara tertentu.

Isi pidato/ceramah/khotbah tidak jarang mampu menyentuh relung

hati yang paling dalam. Tidak jarang peserta yang mengikuti kegiatan-

kegiatan seperti itu ikut larut dalam suasana. Banyak yang meneteskan air

mata, terharu, ikut merasakan apa yang sedang diarasakan orang lain,

menyadari segala kekurangan dan kesalahan masing-masing, dan

sebagainya. Sebaliknya tidak sedikit yang ikut terbawa dalam situasi

kegembiraan, kebahagiaan, keceriaan, semangat yang berkobar dan

membara sesuai dengan isi pidato/ceramah/khotbah.

1. Mendengarkan Pidato

Dengarkan pidato yang akan diperdengakan oleh Bapak/Ibu guru.

Teks pidato berikut ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk dibacakan.

Jika menggunakan teks pidato berikut ini, tutuplah bukumu kemudian

dengarkan pembacaan yang akan dilakukan oleh Bapak/Ibu guru atau salah

seorang temanmu.

SAMBUTAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA UPACARA

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa, yang selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua,

sehingga kita semua masih dapat berkumpul bersama untuk memperingati

hari yang amat penting dalam sejarah Pendidikan Indonesia, yaitu Hari

Pendidikan Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Mei.

Peringatan Hardiknas kali ini mengambil

tema “DENGAN SEMANGAT HARDIKNAS,

KITA SUKSESKAN PENDIDIKAN BERMUTU

UNTUK SEMUA”. Tema tersebut mengacu

pada spirit yang tertuang dalam Renstra

Depdiknas tahun 2005-2009 yang

menetapkan misi dan visi pendidikam

nasional, yaitu mewujudkan pendidikan yang

mampu membangun insan Indonesia yang

cerdas dan kompetitif, yang berkeadilan,

bermutu dan relevan dengan kebutuhan

masyarakat lokal dan global.

147

Pendidikan Nasional

Visi dan misi pendidikan nasional tersebut merupakan landasan filosofi

pembangunan pendidikan nasional untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana

diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan

bangsa” . Untuk mewujudkan cita-cita tersebut sudah dirintis oleh para

pendahulu kita semenjak awal kemerdekaan. Kita mengenal Bapak

Pendidikan Indonesia,

Ki Hajar Dewantara

, telah secara gigih berjuang

meletakkan pilar-pilar bagi pondasi pembangunan pendidikan di Indonesia

demi mencapai cita-cita dan amanat tersebut. Semangat dan perjuangan Ki

Hajar Dewantara dalam upaya mencerdaskan bangsanya telah memberikan

inspirasi yang takkan pernah kering serta memberikan dorongan dan suri

tauladan bagi penerus bangsa untuk terus berjuang dan bekerja keras dalam

upaya membangun pendidikan .

Para peserta upacara Peringatan Hardiknas yang saya hormati,

Berbagai landasan peraturan untuk mewujudkan cita-cita tersebut kini

telah dijabarkan dalam tata peraturan perundangan sebagai landasan

operasional. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen serta beberapa undang-undang dan berbagai turunan aturan

lainnya yang saat ini tengah dipersiapkan. Semua tata aturan perundangan

tentang pendidikan tersebut dalam merupakan kesepakatan bangsa kita dalam

upaya untuk memberikan landasan operasional dalam upaya ‘mencerdaskan

kehidupan bangsa’.

Lebih dari pada itu, dalam amandemen ke-IV Undang-Undang dasar

1945 tahun 2000, bangsa kita telah bersepakat untuk memprioritaskan 20%

dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) untuk pendidikan setiap tahunnya. Kesadaran bangsa

untuk memberikan landasan hukum tertinggi bagi upaya ‘mencerdaskan

kehidupan bangsa’ yang amat mendasar bagi kelangsungan kehidupan

berbangsa dan bernegara justru muncul di saat bangsa kita tengah mengalami

krisis multidimensi berkepanjangan pada sekitar tahun 2000-an.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, upaya kita untuk meletakkan

pendidikan sebagai prioritas pembangun nasional sungguh dirasakan amat

luar biasa. Pengalokasian anggaran pembangunan pendidikan sebgaiman

diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar secara bertahap terus diberikan

prioritas yang tinggi, baik oleh Pemerintah bersama-sama dengan DPR

maupun Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD sehingga dalam

waktu yang tidak lama diharapkan pendidikan dapat mencapai 20% dari

APBN dan APBD.

Kenaikan anggaran pendidikan tersebut terutama dialokasikan untuk

program peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, sebagai

pilar kebijakan utama Depdiknas dimana Program Penentasan Wajib Belajar

Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun sebagai prioritas utamanya. Kinerja

penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun sampai dengan akhir tahun 2005 telah

dapat mencapai sasaran sebagaimana ditargetkan dalam renstra Depdiknas.

Saudara sekalian para peserta upacara yang saya hormati.

Itulah sekilas tentang gambaran kinerja pembangunan pendidikan kita.

Kita berharap apa yang kita upayakan bersama tersebut merupakan langkah

148

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

maju bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan amanat UUD 1945. Kita

menyadari bahwa perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut itu masih

panjang dan memerlukan kerja keras yang terus-menerus. Insya Allah pada

saatnya nanti bangsa kita akan sampai pada tujuan sebagaimana cita-cita

dan amanat tersebut.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak semua pihak,

terutam seluruh pemangku kepentingan pendidikan yang selama ini terlibat

dam penyelenggaraan dan pelayan pendidikan, untuk terus berjuang

membangun manusia Indonesia melalui penyediaan layanannpendidikan

yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh segenap lapisan masyarakat.

Akhirnya, marilah kita kita jadikan peringatan Hardiknas tahun ini

sebagai semangat untuk terus membangun peradaban bangasa Indonesia

sehingga menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan mampu

bersaing dalam kancah pergaulan dunia internasional.

Dirgahayu Pendidikan Nasional, Selamat memperingati hari Pendidikan

Nasional semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi bangsa Indonesia.

Amin

2.

Memberi Komentar terhadap Isi Pidato

Berikan komentar terhadap isi pidato yang kamu dengarkan. Komentar

dapat kamu fokuskan pada pentingnya isi pidato untuk diamalkan atau

diterapkan dalam kehidupan, apa manfaat yang dapat diperoleh jika

mengamalkan isi pidato itu, dan lain-lain. Sertai komentar yang kamu

sampaikan dengan alasan yang rasional.

Tuliskan komentarmu seperti dalam kolom berikut ini!

No.

Komentar

Alasan

149

Pendidikan Nasional

Pengalaman baru apa yang kamu peroleh setelah mendengarkan

pidato? Kamu mampu menanggapi isi pidato bukan? Pidato berisi

berbagai informasi. Informasi-nformasi itu dapat membuat sebagian

kalangan puas, bahagia, lega, atau sebaliknya menimbulkan

keresahan atau kekecewaan bagi sebagian kalangan yang lain.

Tanggapan terhadap isi pidato dapat disampaikan dengan

memberi penguatan atau penolakan dengan disertai dengan bukti-

bukti pendukung atau alasan yang rasional.

B.

Menerapkan Prinsip-Prinsip Diskusi

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

1.

menyajikan pokok-pokok permasalahan yang akan didiskusikan.

2.

mampu memandu diskusi.

3.

mampu menyampaikan gagasan, pendapat, dan saran secara runtut.

4.

mampu mengajukan pertanyaan.

Diskusi kelompok sering kamu lakukan bukan? Diskusi kelompok adalah

bentuk tukar pikiran dalam musyawarah yang direncakan atau

dipersiapkan antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu dengan

dipandu oleh seorang pemimpin atau pemandu diskusi. Diskusi kelompok

juga sering disebut sebagai percakapan terpimpin.

Diskusi kelompok dilakukan untuk mencari pemecahan masalah,

menampung pendapat, pandangan, saran dari peserta diskusi.

Untuk mencari solusi dalam diskusi kelompok peserta diskusi hendaknya

secara bijaksana dapat mempertimbangkan, menilai, dan menentukan

kemungkinan keputusan yang akan diterima oleh para peserta atau

sebagian besar peserta diskusi. Setiap anggota atau peserta diskusi harus

dapat menyajikan permasalahan yang perlu didiskusikan untuk

mendapatkan pemecahan masalah yang merupakan pendapat terbaik.

1.

Pemandu Diskusi

Sebuah diskusi perlu dipimpin oleh seorang pemandu. Tugas pemandu

dalam diskusi antara lain sebagai berikut:

150

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

a. membuka diskusi

b. mengendalikan jalannya diskusi agar tidak terjadi debat kusir dalam

diskusi

c.

mengatur lalu lintas komunikasi di antara peserta

d. menyimpulkan hasil diskusi.

e.

menutup diskusi.

Ada beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh seorang pemandu

dalam memimpin diskusi, antara lain sebagai berikut:

a. mengucapkan salam,

b. menyampaikan terima kasih,

c.

mengutarakan tujuan diskusi, dan acara diskusi secara garis besar.

d. menutup diskusi dengan menyampaikan simpulan hasil diskusi,

ucapan terima kasih, harapan-harapan, serta salam penutup.

2.

Pengaturan Tempat Duduk dalam Diskusi

Tempat duduk peserta diskusi perlu di atur sedemikian rupa agar diskusi

dapat berjalan denganbaik dan lancar. Berikut ini contoh pengaturan tempat

untuk diskusi kelompok.

Keterangan:

P : pemandu/pemimpin diskusi

: anggota/peserta diskusi

3.

Tata cara dalam Melaksanakan Diskusi Kelompok

a. Pemandu membuka diskusi.

b. Pemandu mengemukakan masalah yang akan dibicarakan dalam

disukusi.

c.

Pelaksanaan diskusi dipimpin oleh pemandu.

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

151

Pendidikan Nasional

d. Kemungkinan pemecahan masalah dalam diskusi dengan beradu

argumen antarpeserta dengan bijaksana dan penuh tanggung

jawab.

e.

Mempertimbangkan baik buruk semua argumen yang mengemuka,

kemudian mencapai kata mufakat untuk menghasilkan putusan

diskusi.

Jika tidak tercapai kata mufakat dalam diskusi, putusan diskusi

dapat dilakukan denga pengambilan suara terbanyak atau voting.

f.

Pemandu menutup diskusi dengan mengemukakan hasil diskusi,

menyampaikan harapan-harapan, dan diakhiri dengan salam

penutup.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5 atau 6 orang.

2. Tunjuklah salah seorang di antara temanmu dalam kelompok

sebagai pemandu diskusi.

3. Rumuskan persoalan-persoalan yang akan didiskusikan, misalnya

tentang upaya menghindarkan diri dari bahaya narkoba, kreasi

dan inovasi remaja, kenakalan remaja dan upaya mengatasinya,

dan lain-lain

4. Rumuskan pokok permasalahan yang akan kamu angkat dalam

diskusi.

5. Tunjuklah salah seorang temanmu menyampaikan pokok-pokok

permasalahan yang akan didiskusikan.

6. Laksanakan diskusi kelas dengan mengangkat permasalahan yang

sudah disiapkan dipimpin oleh pemandu

7. Laksanakan kegiatan diskusi ini dengan bimbingan Bapak atau

ibu gurumu.

Pengalaman dan pengetahuanbaru apa yang dapatkan? Sekarang

kamu sudah mengerti tata cara diskusi yang benar bukan? Kamu

sudah mampu berdiskusi dengan benar bukan? Jika diskusi

dilaksanakan denganmengesampingkan prinsip-prinsip diskusi

yang benar, hasil yang akan dicapai tidak dapat maksimal. Bahkan

tidak menutup kemungkinan terjadi perselisihan antarpeserta

tanpa ada penengah. Iutlah pentingnya prinsp-prinsip diskusi

harus kamu kuasai dan kamu praktikan dalam diskusi.

152

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

C.

Membandingkan Karakteristik Novel

Angkatan 20-30 an

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

1.

mengidentifikasi karakteristik novel 20-30-an

2.

mengidentifikasi karakteristik novel Indonesia mutakhir

3.

membandingkan persamaan dan perbedaan karakteristik novel angkatan 20-30-an

dengan novel Indonesia mutakhir

Membaca, Membandingkan, dan Mendiskusikan Karya

Sastra Lama dengan Karya Sastra Modern

Perkembangan sejarah sastra Indonesia melalui berbagai tahapan yang

lebih dikenal dengan angkatan. Kita mengenal angkatan 20-an dan angkatan

30-an. Karya sastra yang dihasilkan pada tiap-tiap angkatan memiliki

kekhasan sendiri-sendiri.

Karya sastra merupakan hasil budaya bangsa yang sangat berharga.

Karya sastra terbagi menjadi tiga, yaitu puisi, prosa dan drama. Karya sastra

berbentuk prosa pada angkatan 20 dan 30-an lebih dikenal dengan roman

atau novel. Pada perkembangannya sekarang kita dapat melihat bahwa

prosa ada yang berbentuk novel dan ada yang berbentuk cerpen.

Sebagai generasi muda sudah seharusnya kamu melestarikan budaya

bangsa yang berbentuk karya sastra dengan Upaya pelestarian karya sastra

dapat dilakukan dengan memahami isinya serta mengidentifikasi

karakteristik setiap karya sastra. Pada pembelajaran berikut ini kamu akan

diajak untuk mampu mengidentifikasi karakteristik novel angkatan 20-an

dan 30-an.

Karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an dapat kita bandingkan

dengan novel masa kini. Novel angkatan 20-an dan 30-an lahir dalam

masyarakat lama, yaitu masyarakat yang masih sederhana dan terikat

dengan adat-istiadat. Karya sastra modern atau baru adalah sastra yang

sudah dipengaruhi oleh budaya barat atau asing. Kedua karya sastra itu

dapat dibandingkan setelah membaca dan mencermati isinya.

153

Pendidikan Nasional

1. Bacalah kutipan karya sastra lama dan karya sastra modern di

bawah ini!

a. Kutipan Karya Sastra Lama

PULANG DARI SEKOLAH

Kira-kira pukul satu siang, kelihatan dua orang anak muda, bernaung di

bawah pohon ketapang, yang rindang, di muka sekolah Belanda Pasar Ambacang

Di Padang, seolah-olah mereka hendak memperlindungkan dirinya dari panas

yang memancar dari atas dan timbul dari tanah, bagaikan uap air yang mendidih.

Seorang dari anak muda ini, ialah anak laki-laki, yang umurnya kira-kira 18

tahun. Pakaiannya baju jas tutup putih dan celana pendek hitam, yang berkancing

di ujungnya. Sepatunya sepatu hitam tinggi, yang disambung ke atas dengan

kaus sutera hitam pula dan diikatkan dengan ikatan kaus getah pada betisnya.

Topinya topi rumput putih, yang biasa dipakai bangsa Belanda. Di tangan kirinya

ada beberapa kitab dengan sebuah peta bumi dan dengan tangan kanannya

dipegangnya sebuah belebas, yang dipukul-pukulkannya ke betisnya.

Jika dipandang dari jauh, tentulah akan disangka, anak muda ini seorang

anak Belanda, yang hendak pulang dari sekolah. Tetapi jika dilihat dari dekat,

nyatalah ia bukan bangsa Eropa; karena kulitnya kuning sebagai kulit langsat,

rambut dan matanya hitam sebagai dawat. Di bawah dahinya yang lebar dan

tinggi, nyata kelihatan alis matanya yang tebal dan hitam pula. Hidungnya

mancung dan mulutnya halus. Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus, tetapi

tegap. Pada wajah mukanya yang jernih dan tenag, berbayang, bahwa ia seorang

yang lurus, tetapi keras hati; tak mudah dibantah, barang sesuatu maksudnya.

Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia seorang anak seorang yang mamu

dan tertib dan sopannya menyatakan ia anak seorang yang berbangsa tinggi.

..................

Marah Rusli. 2004.

Sitti Nurbaya

. Jakarta: Balai Pustaka.

b. Kutipan Karya Sastra Modern

UMURKU tiga belas tahun waktu ayahku meninggal. Rumah biru di

pojok jalan kutemui sepulang dari sekolah tidak sesepi hari-hari biasa. Aku

turun dari sepeda dengan kecurigaan yang memadat. Sampai di pendapa,

kakakku laki-laki keluar dari pintu yang mengarah ke kamar tamu. Dia

melihatku. Dengan gerakan yang hampir berlari dia mendekatiku. Dipeluknya

aku dengan erat. Tiba-tiba kudengar suara yang parau di sela-sela isakannya.

“Ayah sudah pergi”

Kalimat yang halus. Kalimat yang selalu diucapkan oleh ayahku untuk

mengatakan meninggalnya seseorang: pergi.

Jadi dia sudah pergi. Aku membiarkan diriku didekap dengan mesranya

oleh ibuku yang datang kemudian. Seorang demi seorang kakakku perempuan

memelukku, masing-masing dengan cara kesedihannya. Aku kemudian

menemukan diriku terduduk di atas kursi panjang. Seseorang menarikku untuk

masuk ke kemar di mana terletak tubuh ayah. Tetapi aku merasakan sesuatu

yang berat dalam diriku. Dan aku duduk di sana, merenungi anyaman rotan

154

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

kursi sebatang demi sebatang. Dua hari sebelumnya ayahku bersandar di kursi

ini. Dia menderita oleh tubuhnya yang kurus dan panas, sisa penanggungan di

zaman pendudukan Belanda. Dengan seadanya yang samar serta dipaksakan

dia berkata, bahwa dia ingin meninggal di Yogja, di mana telah tersedia tanah

peristirahatan bagi keluarga yang meninggal. Di sana nenekku memiliki sebuah

rumah berpendapa besar tempat tetangga-tetangga datang mendengarkan radio,

tempat anak-anak datang pada hari Minngu untuk belajar menari serta memukul

gamelan. Dan akhirnya juga tempat ayam serta anjing-anjing, berkeliaran mencari

keteduhan atap yang lebar itu. Kini dia telah menjadi milik pamanku. Pendapanya

menjadi bangsal sekolah menari, diurus oleh seorang guru muda yang

bersemangat. Ada semacam rasa enggan yang kaku antara pamanku dan ayahku.

Terutama karena ayahku dianggap sebagai anak yang aneh bagi lingkungan

keluarganya. Oleh keahliannya memikat hati sajalah maka akhirnya ayahku

bisa menduduki pekerjaan yang tetap. Setiap dua hari kadang-kadang dia

menghilang dari kantornya. Dia menghabiskan waktunya di samping rumah,

melukis sebatang cabang blimbing dengan semut-semut yang merambatinya. Di

waktu yang lain orang melihatnya mengamati batu-batu di sungai gunung tidak

jauh dari kota. Dan dia akan pulang dengan gerobag, mengangkut dua tiga gumpal

batu besar serta lumpur sungai yang putih. Pada hari-hari libur, kami, ayahku,

kakakku yang keempat dan aku,berjalan jauh ke kota untuk mencari jenis

tumbuhan atau bunga yang belum ada di rumah.

Pada Sebuah Kapal

karya N.H. Dini

1. Membedakan Karya Sastra Berdasarkan Bahasa

yang Digunakan

Novel angkatan 20-an dan 30-an serta novel mutakhir atau masa kini

dapat dibedakan dari pilihan kata yang digunakan. Untuk membedakan

novel 20-an dan 30-an dengan novel mutakhir lakukan kegiatan berikut ini.

Lingkarilah L jika bahasa yang digunakan dalam pernyataan di bawah

ini adalah bahasa karya sastra lama. Lingkarilah B jika bahasa yang

digunakan adalah bahasa karya sastra masa kini.

a. Syahdan pada keesokan harinya, fajar mulai menyingsing dan lautan

masih berselimutkan kabut kelabu putih.

b. Kemudian datanglah Pak Aditomo Nugroho, atau Tommi, rekanan

Direktorat Jenderal tempat Endang bekerja.

c.

Cahaya samsu mulai membayang.

d. Kerapkali ia sudah mengelak-elakkan diri daripadanya, tidak pernah

lagi hendak bercakap-cakap dengan dia.

e.

Perkawinan kilat itu juga berakhir nyaris sama cepatnya dengan

persiapannya.

155

Pendidikan Nasional

2.

Mengubah Bahasa Karya Sastra Lama

Bahasa yang digunakan dalam novel Salah Pilih adalah bahasa yang

digunakan pada tahun 1920-an dan 1930-an. Cermatilah penggunaan

bahasa tersebut. Bagaimana, bahasa yang digunakan berbeda bukan dengan

bahasa dalam novel sekarang? Nah, ubahlah bahasa yang digunakan dalam

novel 1920-an dan 1930-an menjadi bahasa Indonesia sekarang!

a. Untunglah cerita itu tak masuk ke dalam akal yang mendengarnya.

Dan dia pun lekas pula sesatan.

b. Matanya dilayangkannya berkeliing.

c.

Dengan segera ia berjalan terus juga, dari jauh tampaklah yang dicarinya

itu.

d. Asri melambatkan langkahnya, serta bersembunyi-sembunyi di balik

batang dan daun kayu, sehingga ia tiada kelihatan dan tiada kedengaran

kepada gadis itu.

e.

Sesungguhnya ia akan dapat berteriak dengan sukacitanya dan

menangis riang tidak berkeputusan, oleh karena puji berhadapan itu!

f.

Kalau aku melaku-kan salah suatu pekerjaan, ya, apa juapun kerja itu

selalu aku bertanya dalam hatiku lebih dahulu: dapatkah hal itu

kuterangkan kepadamu?

g. Dan kalau aku harus berkata kepada diriku sendiri: tidak, maka tahu

aku sudah, bahwa pekerjaanku itu salah!

h. Jadi nyata kepadamu, bahwa aku bendiri di bawah kuasamu, meskipun

aku tidak dekatmu.

i.

Benar, kalau-kalau cinta-berahi yang termateri di dalam kalbunya telah

diketahui oleh Asri, dan hendak dibalasnya.

j.

Sedih, jika pengakuan itu hanya karena ketulusan hati terhadap kepada

adik semata-mata.

Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas 4 atau 5 orang. Amati

sekali lagi kutipan novel angkatan 20 atau 30-an dan kutipan novel

masa kini di atas. Diskusikan dalam kelompokmu persamaan dan

perbedaan karakteristik kedua novel tersebut!

156

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

Apa yang kamu temukan setelah membaca dan membandingkan

novel atau roman tahun 20-an atau 30-an dengan novel mutakhir?

Adakah perbedaan karakteristikdi dalamnya? Tentu ada.

Perbedaan itu tampak jelas dari bahasa yang digunakan di

dalamnya. Karakteristik bahasa yang digunakan dalam karya

sastra banyakmenggunakan kata-kata atau kalimat yang kurang

efektif. Hal itu tampak berbeda dengan novel mutakhir dengan

bahasa yang efektif dalam menyampaikan gagasannya. Karya

sastra lama banyak dipengaruhi oleh unsur bahasa Melayu yang

kental dan bahasa Belanda. Sedangkan sastra mutakhir banyak

dipengaruhi oleh bahasa Inggris.

D.

Menulis Naskah Drama Berdasarkan

Peristiwa Nyata

Kemampuan apa yang harus kamu kuasai?

Setelah mempelajari materi dalam kompetensi dasar ini kamu diharapkan dapat:

1.

menentukan peristiwa nyata yang akan ditulis menjadi naskah drama

2.

menulis naskah drama berdasarkan peristiwa nyata dengan memperhatikan kaidah

penulisan naskah drama

Perkembangan drama pada masa sekarang ini dapat kita saksikan melalui

tayangan-tayangan sinetron yang begitu marak di televisi selain pementasan

teater. Sinetron digarap melalui berbagai tahap, salah satunya adalah

penulisan skenario. Penulisan skenario hampir sama prosesnya dengan

penulisan naskah drama, meskipun keduanya memiliki perbedaan-perbedaan.

Penulis naskah skenario memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan

film atau pementasan drama. Naskah drama dapat dibuat atau ditulis

berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi di sekitar lingkungan kita.

Kamu juga dapat menjadi penulis naskah drama dengan banyak

membaca naskah-naskah drama dan banyak berlatih menulis naskah

drama. Jika ditekuni, keterampilan menulis naskah drama dapat menjadi

sumber pendapatan yang menjanjikan. Tidak sedikit penulis skenario film

yang sukses hidupnya. Tentu saja semua itu dijalani dengan ketekunan dan

kerja keras. Dalam pembelajaran berikut ini kamu akan mempelajari

bagaimana menulis naskah drama.

157

Pendidikan Nasional

1.

Struktur Naskah Drama

Sebelum kamu menulis naskah drama perlu dipahami terlebih dahulu

struktur yang membangun naskah drama. Menurut Herman J. Waluyo,

struktur naskah drama itu meliputi:

a. Plot/alur

Plot atau kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka cerita dari

awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh

atau lebih yang saling berlawanan.

b. Penokohan dan perwatakan

Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan

merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokoh-

tokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya

sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.

c.

Dialog (percakapan)

Ciri khas naskah drama adalah naskah iru berbentuk percapan atau

dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang

komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.

d. Seting (tempat, waktu dan suasana)

Setting disebut juga latar cerita yaitu penggambaran waktu, tempat,

dan suasana terjadinya sebuah cerita.

e.

Tema (dasar cerita)

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam

drama.Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui

tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang

berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di anatara

keduanya.

f.

Amanat atau pesan pengarang.

Sadar atau tidak sadar pengarang naskah drama pasti menyampaikan

sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan

tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang

terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui

percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.

g. Petunjuk teknis/teks samping.

Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks samping

yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Petunjuk

sampaing itu berguna untuk petunujuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas,

suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara,

dan sebagainya.

158

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

Perhatikan contoh kutipan naskah drama berikut ini!

D O R

Karya Putu Wijaya

..........................................

Lampu terang

Pelayan : Yulia!

Seorang perempuan muncul

Yulia

:

Kamumemanggil saya?

Pelayan :

Bukan.

Yulia

:

Kamu sudah berteriak Yulia tadi.Nama saya Yulia. Tidak ada

orang lain bernama Yulia di sini.

Pelayan :

Maaf.

Yulia

:

Kamu cari siapa sebetulnya?

Pelayan :

Inem.

Yulia

:

Kamu cari Inem, kok teriak Yulia? Memangtampang bisa berubah

kalau dipanggil Yulia?

Pelayan :

Nggak.

Yulia

:

Ineeeem!

Muncul Inem

Inem

:

Iya, Den.

Yulia

:

(kepada pelayan)

Berapa biasanya ia disogok?

Pelayan :

Siapa?

Yulia

:

Majikan kamu

Pelayan : Bapak Hakim?

Yulia

:

Dua juta?

Pelayan :

Belum pernah.

Yulia

:

Lima?

Pelayan :

Belum pernah.

Yulia

:

Kamu ini setia atau juga ingin disogok?

Pelayan :

Sungguh mati belum pernah.

Yulia

:

Kau pikir aku percaya?

Pelayan : Ya terserah, kalau bergitu.

Yulia

:

Kau pikir orang-oran glain percaya. Apa kau sendiri percaya apa

yang dia lakukan di belakang meja hijau dengan toganya itu?

Pelayan : Apa?

Yulia

:

Katakan kepada majikan kamu, kalau dia masih punnya

perikemanusiaan, jangan membeiarkan seorang wanita sperti aku

ini mati sai-sia.

159

Pendidikan Nasional

Pelayan : Nanti saya sampaikan.

Yulia

:

(melemparkan dompet)

Nih! Keadilan yang lebih besar masih banyak

yang harus dibela. Bijaksana sedikit untuk kecelakaan-kecelakaan

kecil. Maklum anak muda.

(lampu mati, wanita itu lenyap)

Pelayan :

(mengambil dompet)

Heeee!

Inem

:

Sudah biar saja.

Pelayan : Waduh. Ini kan sogokan.

Inem

:

Lumayan kan. Berapa isinya?

Pelayan :

(Hendak membuka tapi kemudian tidak jadi)

Kalau sampai

menghitung berarti sudah hampir setuju. Sogokan adalah haram!

(melemparkan)

Inem

:

Tapi kalau tidak dilihat nanti tidak tahu betul ada isinya atau tidak.

Pelayan :

Memang. Tetapi hati gue bilang jangan sentuh. Itu barang haram.

Inem

:

Padahal gaji kamu tidak cukup.

Pelayan : Biarin.

......................................................

Bagian yang dicetak miring dalam kutipan drama di atas disebut teks

samping. Teks samping berfungsi menjelaskan segala sesuatu yang harus

diperankan pelaku da penggambaran adengan dalam naskah drama.

Jawablah soal-soal berikut ini berdasarkan kutipan drama di atas!

1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan drama di atas!

2. Jelaskan watak masing-masing tokoh!

3. Apakah tema kutipan naskah drama itu?

4. Sebutkan pesan atau amanat yang terdapat dalam drama itu!

2. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama

Setelah kamu mempelajari unsur-unsur naskah drama di atas, tentu

sekarang kamu dapat memperoleh gambaran yang semakin jelas bagaimana

menulis naskah drama itu. Langkah-langkah menulis naskah drama adalah

sebagai berikut.

a. Menentukan tema.

b. Menciptakan setting / latar.

c.

Menciptakan tokoh.

d. Menciptakan dialog antartokoh.

e.

Menciptakan teks samping .

f.

Menulis serangkaian adegan dalam draft sehingga membentuk alur.

g.

Menyunting draft awal, kemudian menulis naskah drama berdasarkan draft.

160

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

Tulislah naskah drama berdasarkan peristiwa nyata yang pernah

kamu alami. Pilihlah peristiwa yang benar-benar paling berkesan

dari peristiwa yang pernah kamu alami. Perhatikan petunjuk dan

uraian tentang langkah-langkah menulis naskah drama yang telah

kamu pelajari di depan.

Memahami dan Menggunakan Kalimat Majemuk

1. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk setara adalah kalimat gabung yang hubungan antara

pola-pola kalimat di dalamnya sederajat.

Jenis kalimat majemuk setara mencakup:

a. Kalimat majemuk setara hubungan penggabungan yaitu rangkaian

dua kalimat tunggal menggunakan kata tugas:

dan, serta, lagi pula,

dan sebagainya.

Contoh: Paman pergi ke kantor

dan

bibi pergi ke pasar.

b. Kalimat majemuk setara hubungan memilih yaitu rangkaian kalimat

dengan menggunakan kata tugas:

atau, baik ... maupun,

dan sebagainya.

Contoh: Kita tetap menjadi pekerja

atau

pencari uang demi keluarga.

c.

Kalimat majemuk setara hubungan pertentangan yaitu rangkaian

dua kalimat dengan menggunakan kata tugas:

tetapi, melainkan,

sedangkan, padahal,

dan sebagainya.

Contoh: Pemuda tadi rajin sebagai kuli,

tetapi

kakaknya pemalas.

d. Kalimat majemuk setara hubungan sebab-akibat yaitu rangkaian

kalimat dengan menggunakan kata tugas:

sebab itu, karena itu, dengan

demikian,

dan sebagainya.

Contoh: Orang itu malas bekerja,

karena itu

penghasilannya berkurang.

Perhatikanlah contoh di bawah ini!

tetapi – pendonor darah

Keluarga pasien itu berusaha keras,

tetapi

belum menemukan

pendonor darah yang sesuai golongan darah saudaranya.

Kerjakan seperti contoh!

1. sedangkan – petani

2. lagi pula – pelayan toko

3. dengan demikian – dokter hewan

4. melainkan – polisi

161

Pendidikan Nasional

5. tetapi – dokter

6. padahal – pasien

7. sedangkan – perawat

8. dan – guru

9. atau – pelaut

10. karena itu – karyawan

Apa yang kamu rasakan setelah mempelajari kompetensi dasar

ini? Kamu mampu membuat naskah drama, bukan? Membuat

naskah drama dapat dilatih melalui pemilihan tema berdasarkan

peristiwa nyata yang dialami atau yang pernah disaksikan. Hal

ini tentu akan sangat membantu mempermudah menuangkan ide

dan gagasan cerita dalam bentuk dialog-dialog. Setting diciptakan

berdasarkan kenyataan. Agar kemampuan menulis naskah drama

yang kamu miliki semakin baik, lakukan latihan dengan intensif.

Pidato, ceramah atau khotbah adalah bentuk pengungkapan pikiran di

hadapan orang banyak melalui ujaran dengan cara-cara tertentu. Isi pidato

dapat disimpulkan dengan cara mencatat hal-hal penting isi pidato kemudian

menyimpulkannya. Isi pidato dapat dikomentari melalui pentingnya isi pidato

untuk diamalkan atau diterapkan dalam kehidupan, apa manfaat yang dapat

diperoleh jika mengamalkan isi pidato itu, dan lain-lain

Diskusi kelompok adalah bentuk tukar pikiran dalam musyawarah yang

direncakan atau dipersiapkan antara dua orang atau lebih tentang topik

tertentu dengan dipandu oleh seorang pemimpin atau pemandu diskusi.

Diskusi kelompok juga sering disebut sebagai percakapan terpimpin.Diskusi

kelompok dilakukan untuk mencari pemecahan masalah, menampung

pendapat, pandangan, saran dari peserta diskusi.

Tata cara dalam Melaksanakan Diskusi Kelompok

a. Pemandu membuka diskusi.

b. Pemandu mengemukakan masalah yang akan dibicarakan dalam

disukusi.

c.

Pelaksanaan diskusi dipimpin oleh pemandu.

d. Kemungkinan pemecahan masalah dalam diskusi dengan beradu

argumen antarpeserta dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.

162

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs IX

e.

Mempertimbangkan baik buruk semua argumen yang mengemuka,

kemudian mencapai kata mufakat untuk menghasilkan putusan diskusi.

Jika tidak tercapai kata mufakat dalam diskusi, putusan diskusi dapat

dilakukan denga pengambilan suara terbanyak atau voting.

f.

Pemandu menutup diskusi dengan mengemukakan hasil diskusi,

menyampaikan harapan-harapan, dan diakhiri dengan salam penutup.

Karakteristik novel angkatan 20-an dan 30-an dapat kita bandingkan

dengan novel masa kini. Novel angkatan 20-an dan 30-an lahir dalam

masyarakat lama, yaitu masyarakat yang masih sederhana dan terikat dengan

adat-istiadat. Karya sastra modern atau baru adalah sastra yang sudah

dipengaruhi oleh budaya barat atau asing. Kedua karya sastra itu dapat

dibandingkan setelah membaca dan mencermati isinya.

Naskah drama dapat dibuat atau ditulis berdasarkan peristiwa nyata

yang terjadi di sekitar lingkunagn kita.

Langkah-langkah Menulis Naskah Drama

a. Menentukan tema.

b. Menciptakan setting / latar.

c.

Menciptakan tokoh.

d. Menciptakan dialog antartokoh.

e.

Menciptakan teks samping .

f.

Menulis serangkaian adegan dalam draft sehingga membentuk alur.

g. Menyunting draft awal, kemudian menulis naskah drama berdasarkan

draft .

1. Dengarkan pidato yang akan diperdengarkan Bapak/Ibu Guru,

kemudian kerjakan soal-soal berikut ini!

a. Tulislah hal-hal penting isi pidato!

b. Berikan komentar terhadap hal-hal penting yang sudah kamu tulis!

2. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh seorang pemandu

diskusi dalam memimpin diskusi!

3. Jelaskan perbedaan karakteristik antara novel 20-an-30-an dengan novel

modern!

4. Tulislah naskah drama satu babak tentang peristiwa nyata yang pernah

kamu alami!